walau tidak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya -

Biarkan aku berimajinasi (cearita tanap editan)

Seeorang bisa menangis tanpa mengetahui alasannya. Setiap orang bisa tersenyum tanpa mengetahui kenapa dai menyunggingkan bibirnya. Diam dan beku, waktu yang sekarang aku jalani. Dunia ku melambat atau dunia mreka yang dipercepat. Tidak ada suplay bahan bakar untuk berakselerasi dan berlari. Tidak teman, kamu etrlalu mengada-ada dengan sikap diamku. Aku bukan sedang tidak peduli dengan dunia. Tpai aku sedang diam, melihat dan mengamati sekitar. Karena dengan diam aku bisa menemukan orientasiku pada ruang di sekelilingku. Jika kamu pecahkan diam ku, kamu akan menemukan sebuah kegagalan memahami duniaku. 

Jika aku memilih, aku lebih suka berimajinasi setiap hari tanpa harus memikirkan kenyataan dalam dunia nyataku. karena dalam fantasi ini, aku menemukan dunia yang benar-benar sempurna. Kesempurna berjalan pada waktu dan mengalir mengikuti ruang. Aku bekerja dalam diamku, aku berpikir dalam sepi ini, dan aku menemukan kenyataan dalam fantasiku.

Fantasiku memeberikan banyak hal yang besar, menguras emosi. Setiap hari aku hanya berpikir jika aku menjadi dia, jika aku berada dalam posisinya. Ada tangisan tanpa sebab dan senyuman tanpa alasan di dalamnya. Cukup hal itu mengobati rasa sepi yang telah kau tinggalkan. Kamu adalah suplay bahan bakar fantasiku. Jika kamu masih berada disampingku sekarang, mungkin aku tidak akan mampu berfantasi dan menulusuri setiap centi imajinasi. Aku bisa memaknai luka yang kamu tingalkan dengan berusaha mengekspor sisi-sisi kemanusiaan yang selama ini terbelokan olehmu.

Sudah lah lupakan saja masa lalu mu, tak perlu kamu pikirkan masa depanmu, tak usah kerjakan sesuatu saat ini. Buatlah dunia nyata menajdi dunia fantasi yang hanya bisa kau mengerti. Aku akan ciptakan spektrum duniaku, spekturm dwi warna: Hitam - Putih.

Aku hanya akan menawarkan sifat-sifat liarku pada diriku dan sifat kalemku padamu. Entah lah aku tdiak bisa mengganas di sampingmu, aku kehilangan pedang yang selama ini membuatku merasa menjadi diriku. Pedang itu kamu sebut Idealisme dan keras kepala. kamu telah merebut pedangku dan sekarang aku akan merebutnya kembali darimu. Kenapa? karena kamu menginginkannya lagi dengan kamu meninggalkanku.

Apa? kamu masih bertanya aku menulsi apa? Aku hanya merangkai ke 26 aksara ditambah sepuluh notasi angka dan beberapa simbol intonasi. Aku hanya merangkainya tanpa bermaksud membuat rangkaian jalan cerita untukmu. Perlukah aku membuat cerita yang akan kamu baca dengan percuma?

Rintik hujan akhirnya menceritakan apa yang akan aku sampaikan tanpa perlu aku menuliskan. kamua akan tau jika mengenal diriku. 

Salam


Artikel Terkait:

1 komentar:

lucky mengatakan...

@lely:
thanks lel, aku menuliskan ini tanpa aku berpikir, satu sentuhan, aku menulsi in tanp[a dibaca atau diedit. hehehee