Saya masih ingat ketika TK saya disuruh menuliskan cita-cita saya. Entah kenapa saya lupa apa yang saya tuliskan waktu itu. Kemudian melipat kertas bertuliskan cita-cita menjadi sebuah pesawat. Bentuk pesawat tersebut tidaklah bagus atau malah tidak bisa terbang... Kami keluar ruang menuju halaman TK. Aku yang masih polos kemudian menerbangkan pesawat itu. Jauh sekali. Bu guru mengatakan bahwa suatu saat cita-citaku akan kuraih..senang rasanya waktu itu walau aku lupa apa cita-citaku waktu itu.
...................................
Waktu aku beranjak dewasa, hal yang sama terjadi lagi. Aku tuliskan cita-citaku pada selembar kertas ulangan fisika. Aku melipatnya menjadi sebuah pesawat yang bagus, mungkin aku menggunakan sedikit prinsip aerodinamika dan titik berat. Aku kemudian menuju tempat yang luas, hampir sama ketika aku TK dulu. Kulempar pesawat kertas itu kuat-kuat sambil berharap angin menerbangkannya jauh..ke tempat terjauh di bumi. Hari itu aku MEMBUANG cita-cita yang selama ini aku perjuangkan..mungkin aku menyerah? TIDAK, tapi aku dipaksa menyerah pada keadaan!
'dalam hati kecilku masih berharap pesawat kertas TK-ku kembali dengan kenyataan yang indah'. Harapan semu itulah yang membuat aku tetap berusaha bernafas hingga hari ini.
Tuhan...peluklah mimpi-mimpiku...
...................................
Waktu aku beranjak dewasa, hal yang sama terjadi lagi. Aku tuliskan cita-citaku pada selembar kertas ulangan fisika. Aku melipatnya menjadi sebuah pesawat yang bagus, mungkin aku menggunakan sedikit prinsip aerodinamika dan titik berat. Aku kemudian menuju tempat yang luas, hampir sama ketika aku TK dulu. Kulempar pesawat kertas itu kuat-kuat sambil berharap angin menerbangkannya jauh..ke tempat terjauh di bumi. Hari itu aku MEMBUANG cita-cita yang selama ini aku perjuangkan..mungkin aku menyerah? TIDAK, tapi aku dipaksa menyerah pada keadaan!
'dalam hati kecilku masih berharap pesawat kertas TK-ku kembali dengan kenyataan yang indah'. Harapan semu itulah yang membuat aku tetap berusaha bernafas hingga hari ini.
Tuhan...peluklah mimpi-mimpiku...

dalam kecemasan di Purbalingga, 3 Juni 2009
0 komentar:
Posting Komentar