walau tidak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya -

Piala Kosong

Kita berhenti di tengah koridor. Sebuah kotak kaca berisi puluhan piala teronggok bisu di depan kantor sebuah sekolah menengah atas. L, hari ini kita mencari bukti kejayaan kita dimasa lalu. Kita mencari piala-piala yang pernah kita berikan untuk sekolah ini. Kamu bisa temukan piala-pialamu, sementara aku terus mencari milikku. Aku tak juag menemukannya saat segerombolan anak SMA lewat dan memandangi kita. Mungkin mereka bertanya sipaakah kita.. Kita tertawa, lalu berjalan lagi menuju ujung koridor. Sebuah papan putih tertempel rapi di tembok kiri. Ada tiga poster tentang jawara-jawara sekolah itu. Seorang peraih medali IBO 2004, Seorang peraih emas OSN ekonomi 2007, seorang lagi peraih perunggu OSN 2009. Kita hanya tertawa, lalu aku pun berkata. Ah sialnya itu bukan gambar kita..hahahhaaa. L, bodohnya kita yang gagal waktu itu.
Terpikir olehku dimana pialaku, tapi apalah arti piala yang dibalut kekosongan. Piala itu tak mampu membawaku terbang menuju cita-citaku. Hanya senyum yang aku bisa lakukan, seperti saat aku dan kamu menerima piala itu. Tapi, senyumku kali ini berbeda makna dari senyumku tiga tahun lalu. Apalah arti sebuah piala, karena mereka kosong adanya.

Purbalingga, 13 Februari 2010



Artikel Terkait:

1 komentar:

Sosiana Dwi mengatakan...

foto yang OSN 2007 keren lho? yg emas, hehehe